Keluarga sejahtera diharapkan memberikan kesejahteraan juga pada anak.
Surabaya - Kesejahteraan keluarga yang jadi idaman setiap keluarga, dari sejumlah
penelitian yang ada, sampai saat ini memang masih belum banyak terwujud.
Padahal kesejahteraan keluarga berperan penting bagi kesejahteraan anak
di masa depan.
Dra Sri Widiati Kepala SMAN 5 Surabaya membenarkan bahwa keluarga memang
punya peran penting dan menjadi peletak pondasi dasar bagi
perkembangan jiwa anak-anak di masa depan mereka masing-masing.
"Sekolah hanya memberikan sepersekian persen saja pondasi bagi
perkembangan jiwa anak-anak. Dan oleh karena itu, kepada setiap siswa
kami selalu menganggap mereka adalah bagian dari keluarga besar sekolah.
Mereka adalah anak-anak kami," terang Sri Widiati pada suarasurabaya.net, Selasa (23/7/2013).
Senada dengan itu, Solihin SAg kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya
membenarkan bahwa anak didik atau peserta didik tak jauh berbeda dengan
bagian dari sebuah keluarga besar yaitu sekolah.
"Kalau di sekolah mereka diberikan kenyamanan, perlindungan, pendidikan,
serta rasa kekeluargaan, harapan kami di rumah juga mendapat perlakuan
yang tidak jauh berbeda. Karena yang paling mendasar itu dari keluarga,"
ujar Solihin.
Jika sebuah keluarga sejahterah, lanjut Solihin, diharapkan anak-anak
juga ikut sejahtera. "Tetapi saat ini, kesibukan dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sangat luar biasa, sehingga anak terabaikan,
dan sekolah seakan jadi tumpuhan harapan pendidikan sekaligus
perkembangan jiwanya," tukas Solihin.
Dengan dalih dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga, orang tua
kemudian mengabaikan perkembangan anak-anaknya, sehingga kemudian
anak-anak lebih sibuk dengan dirinya sendiri. Anak-anak tidak lagi hirau
dengan keluarga, dengan orang tua.
Astrid Wiratna psikolog yang juga pemerhati anak, menegaskan bahwa peran
keluarga memang sangat besar dan penting bagi pertumbuhan kejiwaan
anak. Tetapi anak-anak sering terabaikan karena kesibukan orang tua
diluar rumah.
"Kesejahteraan bagi keluarga memang seharusnya juga memberikan
kesejahteraan bagi anak-anak didalam keluarga itu sendiri. Tetapi
perkembangan saat ini memang mengharuskan keluarga memenuhi kebutuhannya
sehingga lalai dengan perkembangan anak," terang Astrid.
Dan dalam rangka Hari Anak Nasional 23 Juli, menurut Astrid keluarga
tetap menjadi pemegang peran penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
jiwa anak, agar di masa depan anak-anak siap menghadapi tantangan
hidup.
Sumber : suarasurabaya.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar