Kamis, 25 Juli 2013

Global News : Jum'at, 26 Juli 2013

- Truk Konser Bruce Springsteen Ditilang

Leeds -  Tur konser penyanyi asal Amerika Serikat, Bruce Springsteen, ditilang sesaat sebelum konser di Leeds, sebelah utara Inggris. Penyanyi ini adalah artis pertama yang akan konser di area konser baru di Leeds yang dibangun senilai US$ 9,2 juta (Rp93,4 miliar) pada Rabu (24/07) lalu.
 
Dewan kota Leeds menyatakan surat tilang itu sudah "sah dikeluarkan" tapi karena "keadaan tertentu" kemudian dicabut lagi. Pejabat setempat menyatakan truk itu diparkir di luar wilayah yang dikhususkan untuk bongkar-muat.

Juru bicara Springsteen mengatakan: "Kami mengakui hal ini memalukan tetapi petugas itu melakukan tugasnya dengan baik - dan sedikit terlalu efisien. Ia menambahkan, "Setelah mempertimbangkan situasi yang tidak biasa ini, surat tilang dibatalkan.

"Ketika anda mempersiapkan sebuah kota untuk membuka sebuah tempat pertunjukan yang baru dan berkapasitas besar, anda akan menemui masalah yang cukup aneh."

Keith Wakefield, dari dewan kota Leeds mengatakan, "Ini karena seseorang bertingkah agak bodoh dan iri."
Springsteen diminta untuk mencoba area baru yang baru akan dibuka 4 September mendatang sebagai bagian dari tur keliling dunianya.

-  Militer Mesir Ancam Tembak Demonstran Perusuh
Kairo -  Militer Mesir mengancam akan menembak semua demonstran Ikhwanul Muslimin apabila mereka berbuat onar. Ancaman ini dikeluarkan menyusul rencana aksi besar-besaran massa pro-Mohammed Mursi hari ini di ibukota Kairo.

Diberitakan Reuters, Kamis 25 Juli 2013, hal ini disampaikan militer dalam akun Facebooknya. Dalam akun itu tertulis, "militer tidak akan mengangkat senjata terhadap rakyatnya sendiri tetapi akan melawan mereka yang memicu tindak kekerasan dan terorisme".

Aksi hari ini juga diprediksi akan bentrok. Pasalnya, Panglima militer Mesir sekaligus Menteri Pertahanan sementara, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, mengajak rakyat untuk turun ke jalan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya rekonsiliasi nasional. Seruan itu disampaikannya pada Rabu kemarin saat berpidato di depan lulusan anggota militer.

Al-Sisi juga meminta mandat dari rakyat untuk melawan aksi kekerasan yang masih terjadi usai dirinya menggulingkan mantan Presiden Mursi. Tak pelak kelompok Ikhawanul Muslimin menuduh al-Sisi berusaha memancing perang sipil.

Kekerasan dikhawatirkan juga muncul setelah militer memberikan ultimatum pada kelompok Ikhwanul Muslimin. Dalam ultimatum itu, al-Sisi memberikan waktu 48 jam untuk mereka bergabung dalam proses politik. Tidak disebutkan apa yang akan dilakukan militer jika ultimatum ini tidak dipenuhi.

Ketakutan akan terjadinya pertumpahan darah mendorong salah satu Ulama berpengaruh di Mesir, Syekh Yusuf al-Qhardawi, menyerukan para tentara militer tidak mematuhi perintah yang meminta mereka membunuh para demonstran. Seruan itu disampaikan secara langsung melalui siaran televisi Al Jazeera Kamis kemarin.

"Saya meminta kepada semua pejabat dan tentara militer Mesir agar tidak mendengarkan apa yang dikatakan al-Sisi atau orang lain. Jangan membunuh siapa pun dan jangan pula membunuh saudaramu sendiri. Itu terlarang," ujar Ulama yang bermukim di Qatar itu.

Sementara kelompok penentang Mursi yang berasal dari generasi muda mengaku siap untuk mendukung militer dan akan turun ke jalan untuk melakukan pembersihan Mesir. 


- Julian Assange Luncurkan Partai Wikileaks di Australia
Canbeera -  Julian Assange dari tempat perlindungannya meresmikan Partai Wikileaks yang akan ikut bertarung berebut suara di Australia. Assange mengatakan partai ini didirikan untuk membenahi politik Australia yang carut-marut

Diberitakan Daily Mail, Kamis 25 Juli 2013, Assange meresmikan partainya di Melbourne via Skype dari tempat perlindungannya di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Partai itu memiliki tujuh kandidat untuk berebut kursi di Victoria, New South Wales dan negara-negara bagian sebelah barat Australia.

Assange sendiri adalah satu dari tiga kandidat dari Partai Wikileaks yang berebut kursi majelis tinggi di Victoria pada pemilihan umum Desember nanti. Partai Wikileaks sendiri telah didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum Australia pada bulan ini.

Jika terpilih, maka para perwakilan partai ini akan duduk di kursi parlemen di Canberra pada 1 Juli 2014. Para kandidat dari partainya, kata Assange, akan membenahi politik dan demokrasi Australia yag anjlok dalam 30 tahun terakhir.

"Canberra harus dijadikan tempat pencerahan, bukan kegelapan," kata dia.

Assange telah berlindung di Kedubes Ekuador sejak setahun lalu untuk menghindari ekstradisi dari Inggris ke Swedia untuk kasus pelecehan seksual. Dia diburu lantaran membocorkan ratusan ribu kabel diplomatik yang merusak hubungan Amerika Serikat dengan beberapa negara.

Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Wikileaks, Sam Castro, mengatakan jika Assange mendapatkan kursi di parlemen namun dia tidak bisa pulang ke Australia, maka partai berhak menentukan gantinya. Namun, lanjutnya, akan menjadi aib bagi Australia jika pemerintah tidak mampu memastikan keselamatan anggota parlemen terpilih.

"Apa jadinya jika pemerintah Australia tidak melakukan sesuatu untuk keselamatan anggota parlemen terpilih?" kata Castro.

- Halliburton Hancurkan Bukti Kasus Tumpahan Minyak di Teluk Meksiko
Mexico -  Kebocoran minyak yang diikuti ledakan ini menewaskan 11 pekerja dan mencemari wilayah sekitar.

Perusahaan AS Halliburton akan mengaku bersalah telah menghancurkan bukti-bukti terkait tumpahan minyak di Teluk Meksiko 2010 lalu.

Dengan prsetujuan pernyataan bersalah ini, Halliburton selaku kontraktor akan diharuskan membayar denda paling tinggi.

Tumpahan yang terjadi di sumur minyak Macondo yang dioperasikan oleh British Petroleum (BP) di Teluk Meksiko adalah yang terburuk dalam sejarak pengeboran di Amerika Serikat.

BP menuduh perusahaan berbasis di Houston, Amerika Serikat ini menghancurkan barang bukti dan meminta perusahaan ini untuk membayar semua kerugian.

Tumpahan minyak ini diikuti oleh ledakan di kilang minyak lepas pantai Deepwater Horizon dan menewaskan 11 orang pekerja.

"Satu anak perusahaan Halliburton telah setuju untuk mengaku bersalah atas satu pelanggaran yang terkait dengan penghapusan catatan setelah terjadi insiden ledakan di sumur Macondo, dan setuju untuk membayar denda maksimum US$200.000 dan menerima tiga tahun masa percobaan," kata Halliburton dalam sebuah pernyataan.

Halliburton adalah perusahaan besar ketiga yang mengakui kesalahan dalam kebocoran pengeboran minyak ini. Raksasa perusahaan minyak BP dan operator Transocean telah dinyatakan bersalah terkait dengan musibah ini.

Sumber : vivanews.com , bbcindonesia.com , detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar